UPTPT-HMT Tuban Kegiatan Layanan

Kegiatan, Layanan, Produk

KEGIATAN

A. Pembibitan

  • Perkandangan

 Kandang di UPT PT dan HMT Tuban dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan fungsinya, yaitu kandang lepas sapih yang merupakan kandang individu berfungsi sebagai tempat penyapihan pedet diatas umur 4 bulan. Kandang kawin alam yang merupakan kandang umbaran berfungsi sebagai tempat perkawinan alam  dengan melakukan pencampuran pejantan dan betina di satu kandang. Kandang indukan berfungsi sebagai kandang  khusus untuk calon indukan dan untuk memudahkan kita mengetahui calon indukan mana yang sudah siap kawin atau belum, serta sebagai tempat indukan yang bunting muda. Kandang bunting dan melahirkan yang merupakan kandang umbaran berfungsi untuk indukan bunting tua melakukan exercise  sampai saat melahirkan. Kandang menyusui berfungsi untuk tempat indukan menyusui pedet yang merupakan kandang umbaran sebagai tempat exercise pedet.

  • Perkawinan

Perkawinan ternak di UPT PT dan HMT Tuban meliputi kawin alam dan Inseminasi Buatan (IB)  yang dilakukan oleh petugas inseminator yang sudah bersertifikat. Kawin alam dilakukan ketika dalam waktu 3 bulan setelah masa dewasa kelamin atau 6 bulan setelah beranak sapi betina tidak menunjukkan gejala birahi. Ternak betina dicampur dengan ternak jantan di kandang umbaran selama kurang lebih 2 bulan. Inseminasi Buatan dilakukan ketika sapi betina menunjukkan gejala birahi.

  • Pemeriksaan Kebuntingan (PKB)

Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) dilakukan terhadap ternak yang sudah kawin. PKB dilakukan minimal 2 bulan setelah ternak diinseminasi atau ternak dikeluarkan dari kandang kawin, untuk memastikan keberhasilan perkawinan. Apabila pada kegiatan PKB tidak ditemukan janin yang berkembang, maka sapi tersebut dimasukkan kembali dalam program perkawinan.

  • Pemeliharaan Ternak

Ternak dipelihara secara maksimal dengan cara menjaga kebersihan yaitu memandikannya dua kali dalam sehari serta menjaga kebersihan kandang sebanyak dua kali sehari.

  • Kesehatan Ternak

Kondisi ternak dijaga dengan cara pengontrolan kesehatan setiap hari. Kesehatan ternak meliputi pemberian vitamin dan obat cacing setiap 6 bulan sekali. Selain itu juga ada kegiatan pengecekan gigi dan mulut biasanya dapat dilakukan sekitar 2-3 bulan sekali .

  • Seleksi Ternak

Ternak yang sudah mencapai usia 18 bulan dilakukan seleksi ternak untuk mendapatkan bibit unggul. Seleksi ternak dilakukan dengan cara pengukuran statistik vital ternak meliputi panjang badan, tinggi badan, lingkar dada dan ditambah lingkar skrotum untuk ternak jantan yang didasarkan pada SNI 7651.5 : 2015. Ternak yang memenuhi kriteria, akan diajukan untuk mendapatkan Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) maupun LS-Pro. Sedangkan untuk sapi yang tidak memenuhi kriteria, dilakukan pengukuran ulang dengan jangka waktu 6 bulan. Apabila sapi tetap tidak memenuhi kriteria pada 2 kali pengukuran maka dilakukan proses culling. Hal ini dilakukan untuk menjaga mutu bibit Sapi PO yang ada di UPT PT dan HMT Tuban.

Hasil dari Seleksi Ternak yang sudah dilakukan di UPT PT dan HMT Tuban meliputi :

  • Ternak SKLB, Uji Performan dan LS-Pro

Ternak SKLB merupakan ternak yang telah memenuhi standar SNI 7651.5 : 2015 tentang Bibit Sapi Potong Peranakan Ongole (PO) dan telah mempunyai Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Selain SKLB Dalam rangka penyediaan bibit sapi potong yang berkualitas dibutuhkan peningkatan mutu genetik ternak. Oleh karena itu, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan melaksanakan Uji Performan sebagai wujud penyediaan bibit unggul dan proses pemuliaan yang terarah dan kontinyu.
Jaminan kualitas untuk bibit Sapi PO yang ada di UPT PT dan HMT Tuban diperlukan untuk memastikan mutu ternak yang ada sudah sesuai dengan standar SNI. Hal ini diwujudkan dengan pengajuan ternak hasil pembibitan Sapi PO UPT PT dan HMT Tuban untuk mendapatkan sertifikat LS-Pro.

Berikut beberapa contoh ternak yang lolos SKLB maupun Uji Performan

  • Donor Embrio di BET Cipelang dan Bibit Pejantan Unggul di BBIB Singosari

Sapi PO hasil pembibitan di UPT PT dan HMT Tuban sudah banyak yang memenuhi kualitas bibit sesuai standar SNI 7651.5 : 2015 tentang Bibit Sapi Potong Peranakan Ongole (PO), sehingga mendorong beberapa pihak untuk mengambil ternak unggul dari UPT PT dan HMT Tuban untuk digunakan sebagai bibit betina unggul maupun pejantan unggul. Diantaranya BET Cipelang yang mengambil sapi calon indukan untuk dijadikan sebagai donor embrio dalam kegiatan embrio transfer. Sedangkan, BBIB Singosari mengambil calon pejantan untuk dijadikan bibit pejantan unggul yang nantinya akan diambil spermanya untuk dijadikan semen beku.

B. Pakan

  • Konsentrat

Konsentrat yang diberikan untuk sapi Peranakan Ongole di UPT PT dan HMT Tuban berdasarkan SNI

  • Pengambilan Sampel Pakan

Pengambilan sampel pakan dilakukan :

  • secara berkala sebagai wujud pengawasan kualitas pakan selama penyimpanan.
  • setiap kedatangan pakan.
  • setiap terjadinya perubahan wujud pakan / kecurigaan akan kandungan pakan yang bisa membahayakan ternak.
  • Penimbangan

Penimbangan pakan rutin dilaksanakan di UPT PT dan HMT Tubansebagai wujud pengawasan persediaan pakan dalam gudang dan pengawasan pemberian pakan konsentrat yang berbeda – beda tergantung pada kebutuhan ternak.

  • Pencampuran Bahan Baku Pakan

Pencampuran bahan baku pakan menggunakan mixer horizontal dengan ketentuan bahwa sebelum dilakukan pencampuran makan harus ditimbang dan diawasi kualitas bahan pakan tersebut.

  • Pemberian Pakan Konsentrat

Pemberian konsentrat dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu hari, yaitu pada pukul 08.00 dengan komposisi 60 % dan pada pukul 14.00 dengan komposisi 40 % dari jumlah pakan konsentrat yang diberikan.
Pemberian HPT

Pemberian HPT dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu hari, pemberiannya dilakukan secara bertahap yaitu pada pukul 06.00, 10.00 dan 16.00. Pemberian HPT berdasarkan komposisi 10 % dari berat badan dikurangi jumlah konsentrat yang diberikan.

  • Teknologi Pengolahan Pakan

Beberapa teknologi pengolahan pakan yang diterapkan di UPT PT dan HMT Tuban adalah :

  • Jerami fermentasi

Merupakan bentuk kerjasama dengan BPTU Baturraden

  • Silase HPT

Diterapkan ketika produksi HPT di UPT PT dan HMT Tuban meningkat pada musim hujan dan dipergunakan ketika musim kemarau saat produksi HPT menurun.

  • Hijauan Pakan Ternak (HPT)

Luas lahan Hijauan Pakan Ternak di UPT PT dan HMT Tuban ± 3,1 hektar, yang terbagi di Jalan Mojopahit seluas ± 2,5 hektar dan di Kelurahan Karang ± 0,6 hektar. Lahan yang berada di Jalan Mojopahit dibagi menjadi 14 petak sedangkan lahan yang berada di Kelurahan Karang hanya 1 petak. Petak dibuat untuk memudahkan pengontrolan umur rumput pada saat dipanen serta memudahkan pengairan, karena setiap petak dibatasi oleh parit. Pengontrolan pengairan dilakukan setiap hari, sedangkan perbaikan pengairan dilakukan apabila parit tersumbat oleh kotoran ataupun sampah. Selain pengontrolan pengairan, perawatan tanaman yang perlu dilakukan adalah pemupukan tanaman. Pemupukan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 – 3 minggu.

Tanaman Hijauan Pakan Ternak (HPT) meliputi Rumput dan Legum. Sebagian besar lahan HPT ditanami rumput antara lain Rumput Taiwan, King Grass, Rumput Gajah dan Rumput Odot. Setelah dipanen, rumput dicacah (dichopper) terlebih dahulu, dilayukan kemudian diberikan pada ternak.

Selain rumput, legum juga dikembangkan di UPT PT dan HMT Tuban antara lain Gliricidea (gamal), Turi, Lamtoro dan Indigofera. Tanaman legum ditanam di pinggir petak ataupun pinggir parit sebagai batas antar petak. Ketersediaan legum masi sedikit, dikarenakan penanaman kembali legum baru dilakukan. Sampai saat ini penanaman legum masih terus dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan legum di UPT PT dan HMT Tuban.

  • Pelayanan

Fungsi Pelayanan publik merupakan salah satu poin yang tertuang di  tugas pokok dan fungsi yang dimiliki oleh UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Tuban. Hal ini yang mendasari UPT Pembbibitan Ternak Dan Hijauan Makanan Ternak Tuban untuk selalu berupaya memberikan pelayanan publik yang prima. Bentuk pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat utamanya berkaitan dengan dunia peternakan, diantaranya adalah

  • Kegiatan Workshop / Pelatihan

Workshop / Pelatihan ditujukan untuk masyarakat umum baik perseorangan maupun kelompok yang berminat untuk belajar mengenai dunia peternakan, adapun kegiatan yang dilakukan berupa pembekalan materi dan pelatihan keterampilan teknis, materi dan pelatihan diberikan oleh pengajar yang berkompeten dibidangnya.

  • Kegiatan Magang / Praktek Kerja Langsung

Kegiatan magang bekerja sama dengan sekolah atau universitas, kegiatan ini bertujuan memberikan bekal ilmu dan pengalaman bekerja didunia peternakan kepada siswa / mahasiswa sehingga diharapkan akan siap bersaing didunia kerja utamanya dunia peternakan.

  • Kegiatan Kunjungan Agroedukasi

Kegiatan Agroedukasi ditujukan untuk memberikan wawasan dunia peternakan untuk usia dini. Adapun kegiatan yang diberikan lebih mengarah ke pengenalan segala sesuatu yang berkenaan dengan peternakan sehingga anak menjadi tahu, kegiatan ini dilakukan dengan santai dan diiringi dengan permainan tetapi dengan tidak menghilangkan esensi dari dunia peternakan.

  • Studi Banding

UPT PT dan HMT Tuban menerima kegiatan Studi Banding baik dari Instansi Pemerintah maupun Swasta berkaitan dengan kegiatan teknis Pembibitan Sapi Peranakan Ongole.

  • ISO 9001 : 2015

UPT PT dan HMT Tuban telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2015 pada Tahun 2016 sebagai wujud penerapan Good Breeding Practice dalam menghasilkan bibit sapi Peranakan Ongole (PO) yang sesuai dengan SNI dan bersertifikat layak bibit.

  • Kelompok Binaan

Kelompok binaan UPT PT dan HMT Tuban dibentuk sebagai sarana / wadah untuk menampung dan membina peternak di lingkungan wilayah UPT PT dan HMT Tuban. Hal ini dimaksudkan agar peternak melalui Kelompok Binaan dapat mengembangkan wawasan bidang peternakan. Jenis usaha yang dilakukan oleh kelompok binaan “AGUNA KAYA” adalah :

  • Pembibitan Sapi PO

Usaha pembibitan Sapi PO yang dilakukan oleh Kelompok “AGUNA KAYA” merupakan suatu bentuk kerjasama dengan Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan. Ternak yang dihasilkan melalui kegiatan pembibitan, apabila memenuhi standar SNI akan masuk ke UPT PT dan HMT Tuban sebagai calon indukan maupun pejantan.

  • Pengolahan Produk

Kelompok Aguna Kaya memiliki kegiatan pengolahan produk asal ternak, baik yang berupa makanan maupun non makanan, diantaranya :

    • Produk Olahan Susu

Selain Sapi PO, UPT PT dan HMT Tuban juga memelihara Sapi Perah sebagai penunjang. Susu segar yang dihasilkan, digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kelompok Aguna Kaya membeli susu segar yang dihasilkan oleh UPT PT dan HMT Tuban untuk diolah menjadi produk olahan susu diantaranya :

        • Es Krim
        • Yoghurt
        • Puding
        • Permen Susu

Produk olahan susu tersebut dapat diperoleh langsung dikantor sekretariat “Aguna Kaya”, selain itu juga menerima pesanan dan pengiriman melalui CP (0356) 325473.

Produk Olahan Susu

    • Pupuk Organik

Hasil sampingan dari Pembibitan Ternak adalah limbah kotoran ternak, yang kemudian diolah menjadi pupuk organik berupa pupuk padat dan cair. Pengolahan limhbah kotoran ternak menjadi pupuk organik ini merupakan salah satu bentuk usaha untuk mengurangi polusi / cemaran limbah ternak dan untuk meningkatkan nilai jual limbah ternak.