Pak Suparlan,
Sebelum memulai usaha memang bijaksana untuk mengetahui prospek usaha tersebut. Untuk usaha sapi perah, Prospek tersebut dapat dilihat dari adanya Tempat penampungan susu/koperasi susu terdekat (kecuali susu diolah/dipasarkan sendiri) karena susu memiliki kandungan nutrisi tinggi sehingga mudah rusak. Dan yang kedua adalah ketersediaan bahan pakan baik berupa rumput maupun bahan pakan penguat (konsentrat). Pengaruh iklim di suatu tempat dapat diakali dengan konstruksi dan peralatan di dalam kandang.
Dari laporan yang kami terima, di Kabupaten Magetan saat ini terdapat usaha sapi perah di Kecamatan Sukomoro dan Panekan.
Akan lebih baik Anda melihat usaha yang sudah dilakukan di kecamatan tersebut sebagai referensi.

Bila Anda bersemangat tinggi untuk menjadi peternak, tidak cukup membaca buku dan internet. Meskipun dari media tersebut Anda cukup mendapatkan informasi, namun pengalaman di lapangan juga perlu Anda ketahui. Untuk mengetahui secara teknis sapi potong, disarankan Anda banyak berkunjung (bahkan bisa magang) di peternakan sapi potong yang telah berhasil seperti feedloter, peternakan besar (jombang, tuban, dll) atau Sarjana Membangun Desa yang telah berhasil (Suparto). Sedangkan untuk sapi perah, dapat dilihat di kawasan Nongkojajar-Pasuruan, Kota Batu maupun Pujon-Malang.
Saat ini pemerintah telah menyediakan kredit lunak bagi pelaku usaha peternakan melalui Program Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) dan Program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) ataupun KUR. Untuk program KUPS, Anda dapat mengajukan proposal ke Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Sementara untuk program KKPE/KUR proposal ditujukan kepada Bank penyalur program didaerah. Setiap proposal harus mendapatkan rekomendasi dari Kepala Dinas Peternakan Kabupaten/Kota. Sehingga untuk lebih lanjut, Anda dapat menghubungi Dinas tersebut.

Pak Ivan,

Berikut alur rekomendasi pengiriman/membawa hewan ke luar provinsi/pulau :
a. Permohonan yang ditujukan kepada administrator P2T (Blanko tersedia di Bidang Keswan Disnak Jatim)
b. Hewan tersebut dinyatakan sehat oleh dokter hewan pemerintah atau dokter hewan swasta yang mempunyai SIP (Surat Izin Praktek)
c. Khusus untuk kucing, sudah divaksin rabies yang dibuktikan dengan bukti buku
d. Biaya bayar di Bank Jatim Rp. 150 ribu (jasa pelayanan rekomendasi)

Untuk pengiriman ternak/hewan antar negara, ditangani oleh Balai Karantina (di pelabuhan/bandara) di bawah Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Semoga link beikut ini dapat memberikan informasi bagi Anda
http://www.karantina.deptan.go.id/18/index.php
http://www.karantinapertaniansby.com/

Buku Peternakan di Jawa Timur yang di dalamnya terdapat sejarah Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur baru selesai dibuat dan rencananya juga dipublish dalam bentuk buku elektronik. Bila Anda membutuhkan informasi lebih, dapat berkunjung ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Jl. A.Yani 202 Surabaya