BERFIKIR BERSAMA DALAM PENGEMBANGAN...

BERFIKIR BERSAMA DALAM PENGEMBANGAN PETERNAKAN JAWA TIMUR

Sabtu, 18 April 2015 | 09:10 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 2219 kali
sarasehan peternakan - UB

“Pembangunan peternakan memerlukan pemikiran bersama”. Itulah yang diucapkan Dekan Fakultas Peternakan-Universitas Brawijaya, Prof. Suyadi, saat membuka Sarasehan Pengembangan Peternakan Jawa Timur (16/4). “Pembangunan peternakan secara sinergis dan berkelanjutan memerlukan pembahasan bersama antara berbagai pemangku kepentingan”, lanjutnya.

Perwakilan Dinas Peternakan provinsi dan kabupaten, ilmuwan perguruan tinggi, organisasi profesi, praktisi peternakan dan asosiasi peternakan hadir memenuhi undangan dalam acara yang diselenggarakan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya bekerjasama dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur ini.

Bertempat di Gedung V Fakultas Peternakan, masing-masing perwakilan menyampaikan pengembangan prioritas, kendala dan alternatif strategi yang mungkin ditempuh. Hasil dari diskusi tersebut akan dipetakan dan akan dibuat rumusan oleh Tim Universitas Brawijaya. Rumusan Tim diharapkan dapat memberikan masukan bagi masing-masing pemangku kepentingan. Hal ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu penelitian dan pengambdian masyarakat.

Kepala Disnak Jatim, Ir.Maskur MM, menjelaskan bahwa Jawa Timur masih menjadi tumpuan peternakan nasional. Kontribusi terhadap nasional yang paling terlihat adalah produksi telur sebesar 25 persen dan produksi susu lebih dari 50 persen. Sementara populasi sapi potong dan sapi perah di Jawa Timur masih terbanyak di Indonesia dengan kontribusi 28 persen dan 50 persen.

Menurut  Ir.Maskur MM, diperlukan strategi dan kebijakan yang melibatkan semua stake holder, bukan hanya dalam menguatkan Jawa Timur sebagai gudang ternak namun juga dalam menghadapi Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA). Menurutnya ekstensifikasi dan intensifikasi kualitas peternakan dan kesehatan hewan perlu dilakukan terhadap komoditas, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana. “Usaha penanganan pasca panen dan pengolahan hasil peternakan juga perlu ditingkatkan”, lanjutnya.

Sumber: DISNAK JATIM