Pendampingan Gubernur Jawa Timur Tinjau...

Pendampingan Gubernur Jawa Timur Tinjau Vaksinasi PMK di Kabupaten Sidoarjo

Selasa, 21 Juni 2022 | 02:06 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 335 kali
vaksinasi pmk sidoarjo cover

Jumat (17/06/2022) Setelah dilakukan vaksinasi PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) perdana di desa Tanjungsari Kabupaten Sidoarjo pada Selasa (14/06/2022), Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Ir. Indyah Aryani MM, kembali meninjau proses  vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Desa Tanjungsari Kecamatan Taman dan Desa Wonokarang Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo.

"Vaksin yang dikirim ke Jatim masih minim yakni 1.000 dosis dan baru terpakai sejumlah 200 suntikan. Dalam sekali membuka botol vaksin mampu untuk menyuntik 100 sapi dan harus habis disuntikkan. Saat ini prioritas untuk sapi perah." kata Khofifah.

Vaksin PMK yang diterima Jawa Timur hingga 16 Juni 2022 sebanyak 1.000 dosis. Satu botol vaksin untuk  100 ekor sapi. Jarak waktu penyuntikan dosis satu ke dosis dua adalah enam bulan. Sehingga, perlu adanya pendataan pasca vaksinasi, sehingga vaksin yang diberikan menjadi efektif. Dalam satu kandang, jika ada yang terjangkit PMK maka satu kandang tidak boleh di vaksin. Pasca vaksin, antibody muncul setelah 4-7 hari. Ternak yang pernah terjangkit PMK dan sembuh, tidak perlu divaksin.

Vaksin PMK akan didistribusikan sesuai kebutuhan daerah dengan memperhatikan peta sebaran penyakit yang terjadi saat ini. Nantinya, vaksin terlebih dahulu disuntikkan pada hewan sehat yang belum terkena PMK, namun berada di wilayah zona merah atau tertular. Secara bertahap, vaksin disuntikkan pada sapi bibit, lalu sapi perah, kemudian barulah sapi potong. 

 “Kebutuhan vaksin menurut kami sangat emergency sekali karena percepatan dari transmisi PMK ini cepat sekali. Oleh karena itu, mudah-mudahan ada percepatan suplai vaksin dari pusat sambil menunggu produksi vaksin dari Pusvetma yang ada di jalan A Yani Surabaya” tutur Khofifah mengenai vaksin PMK.

Meskipun ditengah wabah PMK, stok hewan kurban di Jawa Timur mencukupi secara regional namun apabila ada daerah yang kekurangan supply maka Pejabat Otoritas Veteriner  berwenang harus melakukan assessment dan verifikasi terkait kesehatan ternak sebelum dilalu lintaskan.

Langkah terbaik menurut Gubernur Khofifah dalam melakukan pencegahan penularan adalah melakukan proteksi dan isolasi. Proteksi tidak dilakukan pada daerah daerah yang terdampak saja, melainkan juga pada daerah yang hewan ternaknya masih terjaga sehat.

"Jadi yang sehat tolong dijaga untuk tidak keluar agar tetap sehat," tegas Gubenur Khofifah.

 

Sumber: DISNAK JATIM