Sinergi Jawa Timur dan Kalimantan...

Sinergi Jawa Timur dan Kalimantan Tengah Kawal Lalu Lintas Ternak

Rabu, 12 Juli 2023 | 08:40 WIB Penulis : Renzy Dibaca : 241 kali
sinergi jatim kalteng

 

Jawa Timur merupakan daerah gudang ternak Nasional dengan cakupan vaksinasi PMK dan LSD tertinggi di Indonesia. Capaian vaksinasi PMK sampai dnegan 9 Juli 2023 telah mencapai 5,8 Juta dosis (63% capaian Nasional) dan Capaian Vaksinasi LSD mencapai 350.000 dosis (79% capaian Nasional). dengan tercapainya cakupan vaksinasi yang tinggi, Optimis Jawa Timur dapat mensuplay kebutuhan akan Hewan/ternak dan Produk Hewan utamanya Sapi, Kambing dan Domba untuk Pulau Kalimantan khusunya Kalimantan Tengah.

Peternak Jawa Timur Patut berbangga dengan capaian Vaksinasi PMK dan LSD yang tinggi di Jawa Timur menambah makin terbukanya peluang pasar ternak mereka keseluruh Pasar Ternak di Indonesia terutama Kalimantan, Sumatera dan JABODETABEK. Keterbukaan peluang pasar ternak ini harus dikuti dengan Penjaminan Kesehatan Hewan/Ternak.

Untuk meningkatkan sinergitas dan kemudahan melalulintaskan hewan/ternak dari Jawa Timut menuju ke Kalimantan, maka Kepala Dinas Peternakan Prov. Jatim, Dr. Ir. Indyah Aryani, MM bersama Pejabat Otoritas Veteriner Prov Jatim menerima kunjungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Karantina Pertanian Surabaya, Karantina Pertanian Bangkalan, Karantina Pertanian Paciran, Karantina Pertanian Kalimantan Tengah serta BBVet Banjarbaru Kalimantan untuk melaksanakan koordinasi terkait tata Kelola lalu lintas pemasukan atau pengeluaran ternak dari Jawa Timur ke Kalimantan.

Dengan adanya kunjungan ini, Kepala Dinas Petetmakan Prov Jatim mengharapkan adanya keterbukaan data antara daerah asal ternak, daerah tujuan ternak, karantina hewan serta BBVet selaku laboratorium pengujian sampel hewan maupun produk hewan, serta perlu pemahaman yang sama antara pihak Jawa Timur dan Kalimantan Tengah terhadap penerapan permentan 17 tahun 2023 yang mengatur tentang pengawasan Lalu Lintas hewan, Produk hewan serta media pembawa penyakit lainnya di Indonesia, Sehingga fungsi pengawasan lalu lintas ternak antara daerah penerima dan daerah pengirim dapat sinkron atau sinergi sehingga data yang diberikan ke masyarakat lebih akurat dan tidak membingungkan masyarakat peternak untuk melalu lintaskan hewannya.

Sumber: Disnak Jatim