Rapat Koordinasi Penanggulangan Zoonosis

Rapat Koordinasi Penanggulangan Zoonosis

Jumat, 21 Juli 2023 | 17:15 WIB Penulis : Renzy Dibaca : 308 kali
rapat koordinasi penanggulangan zoonosis

 

Jumat (21/7/2023) Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen PKH Kementerian Pertanian bekerja sama dengan Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) menggelar Rapat Koordinasi Penanggulangan Zoonosis. Rakor ini diselenggarakan berkaitan dengan peningkatan kasus penyakit zoonosis anthrax dan rabies di beberapa wilayah di Indonesia. Sehingga diperlukan koordinasi berbagai pihak terkait dalam rangka mengkoordinasikan langkah-langkah penanggulangannya. Rakor dibuka oleh Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Dr. drh. Nuryani Zainuddin, M.Si.
Pada 2023, terjadi peningkatan kasus penyakit zoonosis pada tiga penyakit, diantaranya anthrax, rabies dan leptospirosis. Dalam lima tahun terakhir, total terdapat 425.563 kasus gigitan rabies. Hingga 20 Juli 2023, telah dilaporkan sebanyak  65.149 kasus gigitan rabies dengan kasus tertinggi terjadi di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur. Hingga saat ini, 12 Provinsi masih dinyatakan bebas rabies diantaranya Jakarta, Jatim, Jateng, DI Yogyakarta, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Selain rabies, leptospirosis menjadi perhatian utama pada rakor ini. Dalam lima tahun terakhir, terdapat 5.338 kasus leptospirosis, dengan rata-rata 1.068 kasus per tahun. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini menyebar lewat paparan urine atau hewan yang terinfeksi Leptospira. Kasus penyakit ini banyak timbul pada musim hujan, terutama pada daerah yang terkena banjir dengan sanitasi yang buruk.
Pada kesempatan ini, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Indyah Aryani MM, menyampaikan bahwa dalam penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) tidak dapat dilakukan sendiri, perlu adanya sinergitas oleh berbagai pihak. Kadisnak Jatim mengajak seluruh stakeholder terkait untuk bersama-sama menanggulangi PHMS.
“Mari bahu membahu bersemangat bersama menanggulangi PHMS” ujar Kadisnak Jatim.
Dari pertemuan ini, diharapkan terbentuk Langkah-langkah zoonosis terpadu, rencana kegiatan dan target yang akan dicapai dalam menanggulangi zoonosis saat ini.

Sumber: Disnak Jatim