HASIL AWAL PERTEMUAN KELIT DISAAT SULIT...

HASIL AWAL PERTEMUAN KELIT DISAAT SULIT USAHA PERDAGANGAN SAPI POTONG JAWA TIMUR

Kamis, 28 April 2011 | 10:40 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 2866 kali
No Image

         

a. Pemotongan tersebut merupakan langkah awal dan sebagai percobaan untuk memperoleh gambaran yang terbaik tentang bentuk kerja sama, atensi pasar terhadap daging hasil pemotongan tersebut sebagai bahan untuk menentukan harga dari peternak, pemasok ternak, RPH, harga daing di pasar berdasarkan kualitas potongan daging.

b. Jumlah pemotongan sebanyak 6 ekor sapi di PD. RPH Surabaya yang di supply dari Asosiasi SMD sebanyak 3 ekor dan dari kelompok "bumi Peternakan Wahyu Utama" Tuban.

c Pemotongan dilaksanakan di PD. RPH Surabaya yang berada di Jl Pegirian Surabaya

d. Sebagai uji coba dan langkah permulaan masing-masing pihak bersepakat bahwa :

     - Pemasok ternak menjual sapi kepada ADDI dalam bentuk karkas.

    - PD. RPH Surabaya memfasilitasi pemotongan, selanjutnya melaksanakan cutting terhadap karkas yang diperoleh / dibayar ADDI kepada pemasok ternak untuk dijual oleh distributor sebagai trial guna melihat animo pasar terhadap daging, hasil evaluasi pasar tersebut digunakan sebagai masukan dalam menentukan model kesepakatan, bentuk transaksi dan penetuan harga antara pihak pemasok ternak, RPH dan distributor.

   - Berdasarkan evaluasi harga karkas yang diterima pemasok ternak sebesar Rp 43.000/ kg masih belum bisa mengangkat harga sapi di tingkat peternakan sehingga diusulkan oleh pemasok bahwa harga karkas yang ideal adalah Rp 46.000 kg sehingga peternakan dapat melepas ternaknya dengan harga Rp 23.000,- per kg Berat hidup namun saat itu ADDI masih belum sepakat.

   - Masing-masing pihak sepakat dan berupaya untuk dapat mewujudkan tercapainya harga sapi di tingkat peternak sebesar RP 23.000/kg BH dan harga karkas sebesar Rp 46.000/kg.

  Dengan hasil ini pemerintah diharapkan dapat terus menjembatani untuk dapat diperoleh kesepakatan harga ideal yang mampu memberikan keuntungan kepada semua pihak dan selanjutnya mengatur regulasi agar dapat menjamin keseimbangan suppy demand sehingga terciptaharga ideal yang diidam-idamka

 

Sumber: DISNAK JATIM