BIOMETHAGREEN JADI SOLUSI PENANGANAN...

BIOMETHAGREEN JADI SOLUSI PENANGANAN SAMPAH DI KELURAHAN CIBANGKONG BANDUNG

Senin, 2 Mei 2011 | 08:27 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 4124 kali
No Image

“Jawa Barat kalau mau beres, yah harus beberes.  Sederhananya dengan penanggulangi sampah, air bersih dan lalu lintas. Saya sangat menghargai dan mendukung Pak Fatah sebagai pengagas teknologi ini. Hal seperti ini yang harusnya dicontoh,” ujar Ketua Pembina YSK, Ir. H. Setya Hidayat, saat memberikan sambutan pada acara peresmian instalasi biogas Biomethagreen di RW 11, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Rabu (Selasa, 09/03). Selain peresmian secara simbolis, juga ada penandatangan berita acara, dan pemotongan pita instalasi biogas oleh perwakilan dari RW 11, Kelurahan Cibangkong. Terkait Biomethagreen, baca juga “Biomethagreen Karya Dosen Unpad, Hasilkan Biogas dari Sampah Perkotaan“.

Dalam acara yang dihadiri oleh seluruh warga masyarakat Kelurahan Cibangkong, hadir pula Ketua PDP Unpad, Ir. Rija Sudirja, MT, Perwakilan dari bjb, Toto Susanto, Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat, Dr. H. Setiawan Wangsaatmaja, DIPL., SE., M.Eng, Dirut PD. Kebersihan Kota Bandung, Ir. H. Cece H. Iskandar, Ketua RW 11, Kelurahan Cibangkong, Sarwanto beserta jajaran serta pembina Masyarakat Sadar Lingkungan (My Darling) Cibangkong, Ir. Ria Ismaria.

Rija dalam laporannya menjelaskan bahwa pengerjaan instalasi biogas di Kelurahan Cibangkong menghabiskan waktu selama dua bulan. Kolaborasi dan sinergisitas antara semua elemen termasuk dari Unpad menjadi fokus penting dalam proses tersebut. Rija juga menekankan bahwa Unpad akan terus menciptakan teknologi-teknologi yang bisa langsung dimanfaatkan masyarakat.

“Instalasi ini sudah beroperasi secara normal dan telah siap digunakan. Semoga hal ini bisa sesuai dengan harapan untuk dimanfaatkan oleh RW 11, Kelurahan Cibangkong ini,” katanya.

Mewakili Wakil Gubernur Jawa Barat, Setiawan mengatakan bahwa Biomethagreen merupakan teknologi yang langka dewasa ini, karena yang telah ada biasa menggunakan kotoran sapi atau sebatas pengelolaan sampah non-organik. Dirinya berpesan untuk menjadikan teknologi berharga tersebut sebagai modal untuk bisa berkembang terkait pengelolaan sampah. Kelurahan Cibangkong akan menjadi contoh yang baik bagi daerah lainnya.

“Ini pesan langsung dari pak Dede Yusuf. Beliau mengatakan bahwa kita sedang masuk pada fase krisis energi, dan biomethagreen telah menjadi alternatif penanggulangan krisis energi tersebut. Jadi, tolong dipertahankan,” tuturnya.

Terpilihnya Kelurahan Cibangkong sebagai pilot project pembangunan Biomethagreen tidak lepas dari peran dari warga masyarakatnya sendiri. Warga dinilai telah sadar dengan lingkungan melalui pengelolaan sampah untuk pupuk kompos salah satunya, dan adanya kelompok “My Darling” yang konsisten melakukan upaya pelestarian dengan budaya gotong royongnya. Dukungan para sponsor, terutama Bank Jabar Banten juga menjadi pertimbangan utama terwujudnya Biomethagreen di tengah masyarakat.

“Ini merupakan tindak lanjut kerja sama kami dengan YSK sejak tahun 2006. Telah menjadi wujud komitmen kami dari bjb untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang salah satunya kita realisasikan melalui kerja sama ini. Semoga bisa terus berlanjut dan berkembang,” jelas  Toto Susanto mewakili BJB.

Tidak ketinggalan, Cece dari pihak pemerintah mengucapkan terima kasih dan dukungannya atas kerja sama yang terjalin dalam kegiatan ini. Menurutnya dengan pemanfaatan sampah seperti biomethagreen ini, akan bisa mendukung program Kota Bandung, yaitu reduce, reuse dan recycle.

“Teknologi ini meningkatkan efesiensi penanggulangan sampah perkotaan yang selama ini selalu saja menjadi masalah,” ungkapnya. (eh)*

 

Sumber: DISNAK JATIM