DETEKSI MYCOPLASMA DENGAN ANTIGEN...

DETEKSI MYCOPLASMA DENGAN ANTIGEN BERWARNA

Senin, 2 Mei 2011 | 08:38 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 4200 kali
No Image

  Menjawab tantang itu, pada 1997 mulai dikembangkan teknologi antigen Mycoplasma berwarna di Balai Besar Penelitian Veteriner (Bbalitvet), Bogor. Antigen berwarna ini digunakan untuk mendeteksi antibodi yang terdapat pada ayam yang terinfeksi oleh kuman Mycoplasma.

Buatan Dalam Negeri

   Sebelum antigen berwarna ini dikembangkan di Bbalitvet, para peneliti kesehatan hewan menggunakan produk antigen dari luar negeri. Kini antigen ini bisa diproduksi di dalam negeri. Ada 2 macam antigen berwarna yang telah dikembangkan yaitu untuk Mycoplasma gallisepticum (MG) dan Mycoplasma synoviae (MS).

  Kedua antigen ini telah dikomersialkan secara terbatas di Bbalitvet (Gambar 1). Antigen ini dibuat dari suspensi kuman Mycoplasma pada ayam. Pewarnaan antigen menggunakan zat warna gention violet dengan konsentrasi 3%.

  Tujuan pewarnaan yaitu agar reaksi antigen antibodi yang berbentuk gumpalan (clump) pada uji serologi (serum darah) dapat dilihat secara kasat mata. Antigen yang memiliki sisi antigenik determinan yang sama dengan antibodi akan membentuk ikatan (Gambar 2) dan dalam jumlah yang banyak akan terlihat sebagai gumpalan (Gambar 3).

   Uji aglutinasi dengan menggunakan antigen berwarna merupakan uji serologi yang dilakukan secara cepat dengan sensitivitas yang tinggi. Uji ini dapat diselesaikan dalam waktu 2 menit per 96 sampel serum darah. Uji aglutinasi cepat merupakan uji serologi yang digunakan secara rutin di Bbalitvet untuk memantau (monitoring) infeksi Mycoplasma yang terjadi pada peternakan ayam pembibit di Indonesia.

   Manfaat kegiatan monitoring ini untuk dapat dilakukan tindakan pencegahan atau pengobatan lebih awal jika terjadi infeksi. Monitoring dapat dilakukan dengan pengamatan gejala klinis dan uji serologi. Monitoring harus dilakukan secara berkala agar infeksi dapat di deteksi lebih dini terhadap kelainan yang terjadi. Contohnya perubahan gejala klinis dan adanya antibodi terhadap infeksi Mycoplasma.

   Sebagaimana diketahui, antigen adalah substansi yang jika dimasukkan ke dalam tubuh baik pada manusia maupun hewan akan menstimulasi tubuh untuk membentuk antibodi atau zat kebal. Untuk dapat menimbulkan antibodi, antigen harus dikenal sebagai benda/protein asing di dalam tubuh agar dapat menimbulkan reaksi.

  Antigen dapat berupa material yang berasal dari fragmen bakteri, virus, parasit, racun, sel darah asing, atau sel-sel organ yang ditransplantasi ke dalam tubuh. Syarat utama antigen agar dapat merangsang antibodi harus berupa benda/protein asing di dalam tubuh. Makin asing atau tidak dikenal oleh tubuh, antigen makin baik untuk menstimulasi antibodi dalam tubuh. Sebaliknya jika antigen dikenal dengan baik oleh tubuh maka antibodi yang dihasilkan akan kecil atau tidak ada sama sekali.

   Ada 2 macam antigen yang dikenal yaitu antigen autologous dan homologous. Antigen autologous yaitu antigen yang terdapat di dalam tubuh sendiri sehingga tidak bersifat asing bagi tubuh. Sedang antigen homologous adalah berasal dari luar tubuh orang/ hewan lain, jadi bersifat asing bagi tubuh sendiri.

   Karakteristik lainnya yaitu antigen harus memiliki susunan kimiawi yang kompleks. Protein dan polisakarida merupakan antigen yang kompleks, tetapi lipid dapat menjadi antigenik jika diikat oleh protein atau gula-gula. Untuk dapat menstimulasi produksi antibodi, selain memiliki susunan kimiawi yang kompleks,  antigen juga harus diberikan dalam jumlah yang banyak.

   Berat molekul antigen yang dibutuhkan juga harus paling sedikit 10.000. Karena kompleksitas antigen ini maka antigen memiliki sisi antigenik determinan yang spesifik atau epitopes. Sisi-sisi tersebut bereaksi spesifik terhadap antibodi.

Mycoplasmosis

   Penyakit gangguan pernafasan pada ayam dan radang persendian disebabkan oleh kuman Mycoplasma (Mycoplasmosis). Sebagaimana diketahui Mycoplasma merupakan organisme prokariotik terkecil yang masuk dalam kelas Molicutes, tidak memiliki dinding sel, dan hanya dilapisi oleh plasma membran yang elastis.

   Ada 2 jenis Mycoplasma yang dikenal patogen pada ayam yaitu MG dan MS. Kuman MG dapat menyebabkan penyakit pernafasan pada ayam yang disebut Chronic respiratory disease (CRD) (Gambar 4). Sedang kuman MS dapat menyebabkan radang persendian yang disebut Infectious synovitis

 

Sumber: DISNAK JATIM