FORMULASI RANSUM BERBASIS SINGKONG...

FORMULASI RANSUM BERBASIS SINGKONG (PAKAN LEISA)

Jumat, 6 Mei 2011 | 09:32 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 18188 kali
No Image

Potensi Biomas Singkong

  Singkong merupakan sumber pakan yang potensial untuk sapi potong karena hampir semua bagian tanaman maupun hasil samping agroindustrinya dapat dimanfaatkan. Biomas agroindustri singkong antara lain adalah onggok, kulit singkong, ataupun singkong afkir yang mengandung bahan kering (BK) antara 88,65 – 94,35% dan energi (TDN) antara 56,91 – 64,75% BK adalah merupakan bahan pakan yang cukup potensial digunakan sebagai sumber energi.

Produktivitas Sapi Jantan Lepas Sapih

  Pengujian pakan penguat yang mengandung biomas singkong (berupa tepung singkong afkir) sebesar 50 dan 60% pada sapi jantan lepas sapih mampu menghasilkan PBBH sebesar 0,76 dan 0,81 kg/ekor/hari Pakan diberikan sebanyak 3,5 % BB berdasarkan BK dengan imbangan 20% jerami kering dan 80% pakan penguat, sedangkan bahan pakan penyusun pakan penguat yang lain adalah dedak padi, bungkil kopra, bungkil inti sawit, dan mineral. Hasil analisis ekonomi menujukkan bahwa penggunaan singkong afkir sebesar 50% dalam pakan penguat mempunyai nilai RC ratio 1,83 dan singkong afkir sebesar 60% mempunyai nilai RC ratio yang lebih tinggi yakni sebesar 2,20; sehingga layak untuk diterapkan karena secara ekonomis menguntungkan.

Produktivitas Betina Lepas Sapih

  Pakan diberikan untuk mencapai target PBBH ≥ 0,5 kg/ekor/hari agar dapat mencapai bobot badan ≥225 kg pada umur pubertas (

  Hasil analisis ekonomi menunjukkan bahwa penggunaan singkong afkir sebesar 60% mempunyai RC ratio 1,40 lebih tinggi dari penggunaan singkong afkir sebesar 50% dengan RC ratio 1,02. Penggunaan singkong afkir sebesar 50% dalam pakan penguat lebih layak untuk diterapkan karena meskipun 60% singkong afkir secara ekonomis lebih menguntungkan namun karena target PBBH yang dicapai lebih rendah maka target berat badan saat pubertas tidak dapat dipenuhi; mengakibatkan target umur beranak pertama < 27 bulan tidak dapat tercapai.

  Disimpulkan bahwa penggunaan pakan penguat yang mengandung biomas singkong berupa singkong afkir sampai dengan 60% dalam pakan penguat mampu menghasilkan PBBH sapi jantan sebesar 0,81 kg/ekor/hari lebih besar dari yang ditargetkan 0,7 kg/ekor/hari dengan nilai RC ratio 2,20 yang layak untuk diterapkan Sedangkan penggunaan singkong afkir sebesar 50% dalam pakan penguat diperoleh PBBH 0,54 kg/ekor/hari sesuai dengan target yang diharapkan sehingga akan diperoleh berat badan 225 kg pada umur 18 bulan dan akan dicapai umur beranak pertama pada 27 bulan. RC ratio yang dicapai sebesar 1,02 yang secara ekonomis layak untuk diterapkan.

 sumber : peternakan.litbang.deptan.go.id

 

Sumber: DISNAK JATIM