ANTISIPASI ANTRAKS, PERDAGANGAN TERNAK...

ANTISIPASI ANTRAKS, PERDAGANGAN TERNAK DIAWASI LEBIH KETAT

Selasa, 24 Mei 2011 | 19:13 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 1619 kali
No Image

Bupati menambahkan pihak Pemkab Boyolali sendiri saat ini masih terfokus dalam penanganan kasus serupa yang terjadi di Desa Karangmojo, Klego beberapa waktu lalu. Selain itu, fokus itu dilakukan terhadap sekitar 40 desa di enam kecamatan yang masuk dalam ring satu tertularnya penyakit antraks. “Kami terus melakukan pemantauan terhadap kasus antraks beberapa waktu lalu. Warga juga kami minta untuk tetap waspada, terutama terhadap sapi yang sakit maupun mati mendadak, agar penyakit serupa tidak terjadi lagi,” tandas dia. Kewaspadaan itu, jelas Bupati, dengan melakukan tindak cepat membakar hewan ternak dan mengubur untuk mencegah menularnya penyakit tersebut.
Diakui Bupati, antraks merupakan penyakit yang berbahaya. Namun demikian, jelas Bupati, warga tidak perlu merasa terteror dengan adanya penyakit itu. “Justru warga harus waspada dan lantas jangan menyalahkan satu sama lain. Meski dengan pemberian obat formalin bisa mengurangi dampak yang terjadi, tetapi kewaspadaan tetap dikedepankan,” tukas dia.
Bupati menegaskan Pemkab Boyolali sendiri tidak akan mengeluarkan surat keputusan atau edaran tentang larangan perdagangan sapi dari luar Boyolali, terutama daerah yang positif antraks. Pasalnya, hal itu akan merugikan peternak maupun pedagang ternak sendiri. Saat ini, jelas Bupati, pemantauan secara ketat akan terus dilakukan hingga kasus positif antraks itu tidak terjadi lagi. Sebelumnya, sebanyak sembilan warga Dukuh Tangkisan, Desa Karangmojo, Kecamatan Klego dinyatakan positif menderita penyakit antraks kulit. Sebagian besar penderita itu mengalami kulit melepuh. Bahkan, beberapa korban diantaranya harus dirujuk ke RS dr Moewardi Solo. Para korban antraks itu sebelumnya mengkonsumsi sapi sakit yang terpapar penyakit antraks.
Sumber :  Solopos.com

Sumber: DISNAK JATIM