Moenir mengatakan, kambing yang diterima di pasaran minimal beratnya mencapai 30 hingga 35 kilogram. Karena itu, agar keuntungan kerjasama penggemukan lebih maksimal, maka saat kerjasama penggemukan berlangsung kurang dari 3 bulan, maka pengadaan hewan ternak harus bobotnya harus besar. Namun, jika kerjasama penggemukan lebih dari 3 bulan, maka saat pengadaan hewan bobotnya bisa kecil."Karena para peternak punya waktu cukup untuk menggemukan kambing," lanjut Moenir.

 Moenir menjelaskan, dengan metode alami para petani rata-rata bisa menaikkan bobot ternak hingga 15 kilogram per 3 bulan. Sehingga dengan waktu empat bulan para peternak bisa menggemukan ternak hingga 30-35 kilogram. "Dengan harga jual kambing hidup per kilogram mencapai Rp35.000," imbuhnya.

 Moenir mengaku, pihaknya sering diminta para peternak musiman ini untuk menjadi penghubung dengan para investor ternak agar mau menginvestasikan ternak di wilayah Kecamatan Mentong dan Kecamatan Merakurak yang saat ini menjadi wilayah pemberdayaannya . "Dalam satu desa bisa terserap hingga 200 ekor kambing," imbuh Moenir. Walau musim kemarau, para peternak tidak khawatir dengan ketersediaan pakan ternak, karena di daerah Tuban masih banyak dijumpai jenis dedaunan dan kacang yang bisa menjadi pakan ternak. Apalagi di hutan daerah Tuban juga banyak dijumpai pohon mindi yang bisa dijadikan pakan ternak. "Sehingga para peternak ini tidak dipusingkan dengan pakan ternak, karena kebutuhan ternak akan tercukupi," kata Moenir.***

Sumber : kampoengternak.or.id