Kerawanan terhadap ancaman penyakit hewan menular emerging dan re- emerging disease termasuk yang bersifat zoonosis merupakan sebuah tantangan agar dapat lebih maju dengan mengoptimalkan SDM yang ada. Karena apabila mengesampingkan hal- hal kecil yang secara terus menerus berlangsung akan menjadi bom waktu yang dapat menghancurkan potensi yang ada. Sehinga diharapkan peran Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) sebagai kelembagaan pelayanan kesehatan hewan di tingkat kecamatan mampu mengakomodasi semua informasi yang terkait dengan pelayanan kesehatan hewan sehingga dapat dijadikan suatu jejaring informasi yang kuat dari tingkat kecamatan sampai dengan tingkat pusat.

Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi yang terpilih sebagai pilot project program National Veterinary Service (NVS). Program ini  merupakan implementasi dari SIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan) yang meletakkan kelembagaan Puskeswan sebagai unit terkecil di tingkat kecamatan yang dapat mengakomodasi semua informasi yang terkait dengan pelayanan kesehatan hewan. Seperti pepatah “mencari ilmu sampai ke negeri China” hal ini pulalah yamg dilakukan beberapa utusan Bidang Keswan Disnak Jatim  untuk menambah ilmu dan pengetahuan di provinsi yang terletak di pesisir barat pulau Sumatera tersebut pada pertengahan Juli lalu.

Selain mendapatkan informasi baru mengenai pelayanan kesehatan hewan di Puskeswan Kota Padang Panjang dan Puskeswan Kota Payakumbuh karena di daerah tersebut secara bertahap dari 79 unit Puskeswan, sebanyak 20 unit Puskeswan telah berbentuk UPTD dan mempunyai payung hukum berupa peraturan Bupati/Walikota.