POPULASI TERNAK BABI MELONJAK,...

POPULASI TERNAK BABI MELONJAK, BERPENGARUH PADA HARGA

Jumat, 10 Agustus 2012 | 14:50 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 6958 kali
No Image

Mungkin sebagian besar akan segera mencari informasi lanjutan mengenai kebenaran informasi tersebut. Mungkin juga ada dalam benak hati untuk segera mengkalkulasi keuntungan yang akan didapat bila mulai beternak babi, bahkan bagi seorang oportunis hal tersebut akan segera dilakukannya dengan anggapan itu adalah peluang besar.

Ternak babi merupakan salah satu ternak pengasil daging yang perkembangannya mengagumkan dan memiliki berbagai keunggulan dibandingkan ternak lain. Pada tahun 2010 populasi babi di Jawa Timur tidak lebih dari 20 ribu ekor, namun pada tahun 2011 jumlah tersebut meningkat drastis yaitu lebih dari 30 ribu ekor. Memang pada tahun 2009-2010 bisnis beternak babi cukup menjanjikan. Mungkin inilah yang menggoda beberapa orang untuk mulai terjun dalam bisnis peternakan tersebut. Dan juga bagi pelaku yang sudah ada berusaha untuk meningkatkan populasi usahanya tersebut.

Ternyata peningkatan populasi yang tidak sebanding dengan peningkatan permintaan daging babi menjadi bumerang bagi peternak. Pada beberapa bulan ini harga bobot hidup babi perkilogramnya mengalami penurunan. Bila pada tahun lalu harganya mencapai 22 ribu/kg namun saat ini turun menjadi 18 ribu/kg. Hal ini juga dialami oleh Kahsa. Pada lokasi peternakannya di Desa Arjowilangun Kecamatan Kalipare Kabupaten Malang ini, dia menjelaskan bahwa keuntungannya saat ini sangat sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Lha gimana mas, jumlah babi sekarang banyak, ya begini kalau jumlahnya banyak pasti harganya turun” jawab pria usia 60 tahun tersebut setelah ditanyakan kemungkinan penyebab jatuhnya harga babi hari kamis (9/8) lalu. Selain menjual secara timbang badan, Kahsa juga menjual genjik (anak babi). Untuk menjaga kualitas genjik yang dijual, bahan pakan utama yang digunakan adalah campuran jagung giling, dedak dan ampas tahu. (dw)

Sumber: DISNAK JATIM