WAMENTAN TINJAU KESIAPAN JATIM UNTUK...

WAMENTAN TINJAU KESIAPAN JATIM UNTUK SUKSESKAN PROGRAM SWASEMBA DAGING SAPI NASIONAL

Selasa, 28 Agustus 2012 | 06:31 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 1385 kali
No Image

Untuk merealisasikan Program Percepatan Swasembada Daging Sapi dan Kerbau, pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah dipacu bukan hanya dalam menghasilkan kuantitas sapi namun juga kualitas sapi dalam negeri. Pada hari Senin (27/8), Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) yang didampingi oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Direktur Kesmavet melakukan kunjungan ke Jawa Timur. Melihat momen tersebut, Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir.Maskur MM turut mengundang Asosiasi Rumah Potong Hewan  (RPH) Jatim, Feedloter, Asosiasi Sarjana Membangun Desa serta Kepala Dinas yang menangani fungsi peternakan Kab/Kota di Jawa Timur.

Pertemuan yang dikemas dalam dialog bersama tersebut untuk saling memberikan informasi dan masukan antara pembuat kebijakan, stakeholder serta semua pihak yang hadir.Wamentan Dr. Rusman Heriawan menyampaikan bahwa Tahun 2012, pemerintah hanya mengizinkan impor daging dan sapi sebesar 19 % dari kebutuhan nasional. Jumlah tersebut menurun drastis dari tiga tahun lalu yang mencapai lebih dari 50 %. Tahun 2013 pemerintah mencanangkan impor daging dan sapi hanya 13,5 % dari kebutuhan, sehingga  diharapkan Provinsi Jatim sebagai gudang sapi nasional tetap mensukseskan program tersebut. Didukung oleh teknologi Inseminasi Buatan (kawin suntik) dan intensifikasi kawin alam, Kadisnak Jatim menyatakan kesiapan Jatim dalam mendukung program pemerintah tersebut.

Selain berdialog, Wamentan juga menyempatkan diri untuk melihat potensi RPH yang ada di Jatim. Salah satu tempat yang dituju adalah RPH Abbatoir Surya Jaya yang berada di Tandes-Surabaya. Wamentan mengharapkan masa mendatang Jatim tidak hanya memberikan kontribusi program swasembada daging dengan pengeluaran ternak hidup ke Jakarta dan sekitarnya namun dapat memberikan supply daging segar dan daging beku. “Sapi yang diangkut ke Jakarta mengalami stress di jalan serta biaya dan resiko yang dikeluarkan cukup besar” terang Wamentan. (dw)

Sumber: DISNAK JATIM