Dengan melihat kondisi daerah tersebut, membuat peternakan yang dikelola secara konvensional akan tersisih. Populasi sapi potong pada tahun 2011 hanya 8.768 ekor padahal jumlah pemotongan sapi tahun yang sama lebih dari 70 ribu ekor. Sehingga ternak banyak didatangkan dari luar daerah. Namun bukan berarti di daerah tersebut tidak dapat dikembangkan usaha budidaya peternakan dan tidak ada perhatian dari pemerintah setempat.

Kabupaten Sidoarjo sangat berpotensi untuk pengembangan agribisnis kambing. Untuk itu Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2012 ini melaksanakan pelatihan manajemen budidaya kambing di Sun Hotel Sidoarjo. Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari ini, diikuti oleh 25 orang peternak kambing se kabupaten Sidoarjo. Mereka adalah peternak kambing swadaya 5 orang, peternak kambing bantuan APBD 15 orang dan peternak kambing bantuan APBN 5 orang.

Selama mengikuti pelatihan para peternak didampingi oleh Dr. drh. Kresno Suharto, MP dari Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu  dan Ir. Bambang Hermanto, MP.  Para peternak tidak hanya mendapatkan materi manajemen pengolahan dan perawatan kambing saja, tapi diajak langsung studi lapangan pada hari kedua di CV. Agriranch di desa Karangploso Songgoriti Batu - Malang yang bergerak di bidang agribisnis kambing.

Dipilihnya komoditas  ternak kambing, karena kambing mempunyai beberapa keunggulan diantaranya  mudah menyesuaikan diri dengan berbagai macam kondisi lingkungan yang ekstrim seperti suhu udara dan ketersediaan pakan.  Kebutuhan modal yang diperlukan untuk kambing jauh lebih rendah dibandingkan untuk ternak besar seperti sapi dan kerbau. Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH, M.HUM sangat tertarik sekali dengan perkembangan budidaya kambing di Sidoarjo, sehingga merencanakan untuk turut membantu memasarkan hasil dari peternakan kambing dengan membuka semacam bazar atau bursa kambing di Alun – alun Sidoarjo saat hari raya kurban yang akan datang.