STOK TERNAK DAN DAGING SAPI DI JATIM...

STOK TERNAK DAN DAGING SAPI DI JATIM AMAN

Senin, 26 November 2012 | 15:02 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 2095 kali
No Image

Melihat hal tersebut, pemerintah berusaha melindungi peternak lokal dengan cara mengurangi volume impor sapi dan daging sapi dari luar negeri. Pengurangan jatah impor tersebut mengundang pro dan kontra di berbagai kalangan. Bagi para importer, kebijakan tersebut jelas mengurangi volume impornya sementara itu kebijakan tersebut disambut baik oleh para peternak karena telah dirasakan betul setelah pengurangan volume impor, harga sapi di tingkat peternak semakin membaik.

Di saat peternak mulai merasakan hasil jerih payahnya saat harga membaik tersebut, kelompok yang menamakan Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur (PPSDS)mengancam melakukan mogok. Alasannya adalah pejagal merasa merugi disaat harga sapi tinggi.

Menanggapi rencana aksi mogok yang akan dilakukan pejagal sapi, Dinas peternakan Prov Jatim melakukan koordinasi dengan Asosiasi Rumah Potong hewan (RPH) Jatim pada hari Minggu (25/11) di kantor Disnak Jatim. Wakil Ketua Asosiasi RPH Jatim yang juga Direktur Utama PT Abattoir Surya Jaya, Tamadoi Thamrin, menegaskan bahwa RPH akan tetap buka dan jagal sapi akan tetap melakukan pemotongan.  Hal ini dikatakannya untuk  mengklarifikasi aksi beberapa pejagal tersebut hanya klaim personal saja. Karena perlu diketahui bahwa paguyuban di beberapa daerah seperti Malang, Sidorajo dan Pasuruan belum terbentuk namun ada pejagal yang mengaku mewakili paguyuban di wilayah tersebut.

Lelaki yang akrab dipanggil Pak Doi tersebut juga menyangsikan murninya aksi yang dilakukan para jagal. “Dikawatirkan ada pihak tertentu yang menunggangi aksi ini, misalnya pihak yang menginginkan impor sapi dan daging sapi ditambah kembali”, lanjutnya. Pasalnya keuntungan dari bisnis impor ini cukup menggiurkan.

Kepala Disnak Jatim, Ir. Maskur MM mengaku heran bila ada kelangkaan sapi di pasaran. Pasalnya menurut hasil pendataan sapi yang dilakukan oleh BPS tahun 2011, sapi potong yang ada di Jatim sebanyak 4,7 juta ekor dan jumlah ini belum termasuk sapi perah jantan yang bisa dipotong. Dari jumlah tersebut potensi stok yang dapat dipotong atau keluar Jatim dalam satu tahun sebanyak lebih dari 713 ribu ekor. Jadi bila pemotongan di Jatim selama satu tahun sebanyak 500ribu ekor dan pengeluaran sebanyak 148ribu ekor, masih terdapat surplus stok sapi di masyarakat. Namun untuk  menyikapi keresahan ini, telah dilakukan langkah-langkah seperti pengendalian ternak sapi yang keluar provinsi dengan standar bobot di atas 400 kilogram dan mengajak para pejagal untuk duduk bersama. (dw)

Sumber: DISNAK JATIM