HARGA DAGING SAPI DIPREDIKSI AKAN...

HARGA DAGING SAPI DIPREDIKSI AKAN SEGERA TURUN

Rabu, 17 Juli 2013 | 10:06 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 2335 kali
HARGA DAGING SAPI DIPREDIKSI AKAN SEGERA TURUN

Kenaikan harga daging sapi pada saat bulan puasa ini memang tidak sedrastis kebutuhan pokok lainnya seperti cabe, bawang merah, dan lainnya. Namun harga daging sapi yang berkisar Rp.70 – 90 ribu per kg beberapa minggu ini dinilai sudah cukup tinggi. Hal ini disebabkan keterlambatan daging impor yang seharusnya mencukupi kebutuhan di beberapa daerah seperti Ibukota Jakarta. Sehingga daging sapi disuply dari daerah lainnya.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menjelaskan bahwa Kementerian BUMN menginginkan daging impor Bulog bisa tiba sebelum puasa. Menurutnya, Bulog sebenarnya pun sudah mengajukan izin tiga bulan sebelum Ramadhan tiba. Menteri Perdagangan, Gita Wiryawan, mengakui impor tersebut terlambat sekitar tiga bulan karena Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan belum mendapatkan konfirmasi tentang kemampuan cold storage yang dimiliki Bulog.

Harga daging sapi diprediksi akan mulai turun mulai pekan ini menyusul akan masuknya 800 ton daging asal Australia yang diimpor Perum Bulog melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu (17/7).  Jumlah tersebut merupakan bagian dari 3.000 ton daging sapi yang akan diimpor pemerintah untuk menstabilkan harga. "Bulog sudah memberikan informasi akan mendatangkan 800 ton daging sapi beku dengan menggunakan angkutan udara," kata Menteri Perdagangan.

Menteri Perdagangan meyakini dengan masuknya pasokan daging yang melimpah, harga daging sapi akan turun signifikan, hingga 30 persen. Perum Bulog bakal menjual daging impor dengan harga murah. Hal senada juga disampaikan Menteri Pertanian, Suswono yang meyakini daging pesanan Bulog dapat menurunkan harga daging sapi, apalagi komoditas tersebut akan dipergunakan untuk operasi pasar.

Menteri Pertanian menghimbau Kepada feedlotter atau pengusaha penggemukan sapi agar tidak menahan sapi yang akan dipotong karena hal itu akan menahan laju pasokan di pasar yang ujungnya harga daging mengalami kenaikan.  

Untuk mencegah terulangnya kekurangan pasokan karena keterlambatan izin, menteri perdagangan menilai perlu dilakukan perbaikan izin impor sehingga cukup dilakukan dalam satu atap. Dengan demikian, importir akan mendapatkan kejelasan apakah izin impor dapat diberikan, berapa kuota yang diizinkan, kapan boleh masuk, dan berapa lama impor dapat dilakukan.
Rencana penerbitan izin importasi daging satu atap ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian. (dw)

Sumber: DISNAK JATIM