WASPADA ANTHRAX CHEK POINT HEWAN DI...

WASPADA ANTHRAX CHEK POINT HEWAN DI PERBATASAN DIPERKETAT

Jumat, 20 Mei 2011 | 10:06 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 2049 kali
No Image

   Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Disnak Jatim, Drh Emmylia mengatakan, upaya pencegahan dilakukan dengan melakukan sosialisasi akan bahaya virus ini kepada masyarakat khususnya di tempat-tempat umum seperti pasar, tempat pemotongan hewan serta rumah-rumah masyarakat peternak  dengan melibatkan dinas peternakan di kabupaten / kota setempat.

 

   Sosialisasi tersebut agar masyarakat memiliki kesadaran dan paham terhadap bahaya virus anthrax. “Paling tidak para peternak mengetahui terhadap gejala-gejala atau tanda-tanda yang mengindikasikan ternak mereka terinfeksi virus antrax. Jika ada, segera lapor ke kami,” ujarnya.

 

   Disnak Jatim berdasarkan arahan Gubernur Jatim juga mengaktifkan pos pemeriksaan lalu lintas hewan ternak dan produk asal hewan ( chek point) diperbatasan guna mengantisipasi masuknya virus anthrax ke wilayah Jatim. Saat ini, pos tersebut terdapat di sejumlah titik perbatasan Jatim dengan Provinsi lain, yakni Tuban, Ngawi, Bojonegoro, Magetan, Banyuwangi, dan Ponorogo.

 

   Virus Bacilus Anthracis atau yang lebih dikenal  dengan sebutan Anthrax selain menyebabkan kematian yang mendadak pada hewan ternak seperti pada Sapi, Kambing, Domba dan lain-lain, juga bias menular pada manusia.

 

   Selain itu, Anthrax merupakan penyakit yang bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Spora anthrax bisa tahan di dalam tanah hingga 10 tahun. Dan jika ada keseimbangan, spora tersebut berkembang kembali dan menular ke  manusia. Manusia dapat terinfeksi bila kontak  dengan hewan yang terkena anthrax, melalui daging, tulang, kulit, maupun kotoran.

 

   Untuk itu, ternak yang terkena anthrax tidak boleh disentuh. Bahkan penanganan juga dilakukan secara khusus, seperti ditempatkan pada ruang yang diisolasi. Tak hanya itu saja, hewan yang mati disebabkan oleh virus tersebut juga harus dipendam atau dibakar, dengan maksud agar virus yang ada dibadan hewan tersebut ikut mati.

Sumber: DISNAK JATIM