HIRUK PIKUK INDUSTRI PAKAN TERNAK JAWA...

HIRUK PIKUK INDUSTRI PAKAN TERNAK JAWA TIMUR

Selasa, 31 Mei 2011 | 13:55 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 2876 kali
No Image

     Benarkah Jatim beda? Dengan produksi awal 20.000 ton per bulan, CJ Feed menargetkan berada di peringkat ketiga perusahaan pakan terbesar di Indonesia dengan total produksi satu juta ton per tahun dari tiga pabriknya. Ekspansi perusahaan asing di jagat bisnis pakan nasional tentu sedikit banyak menerbitkan optimisme akan prospek industri ini.

 

     Sebelumnya, Darwan Kiswandi melalui PT Seta Kencana Feedmill juga meluncurkan produk pakan komersil alias di jual ke khalayak. Dengan kapasitas terpasang 5.000 ton per bulan melalui pabriknya di Jombang, Setafeed yang tadinya dijual untuk kalangan sendiri mulai Juli lalu ikut meramaikan kancah pasar pakan ternak Jawa Timur. Ada lagi Jayafeed yang konon dimiliki oleh pemain lama bisnis pakan, Julius Limantoro. Tak pelak, peta persaingan di poros Indonesia Timur ini pun kian ketat.

 

    Menurut beberapa pemain pakan wilayah barat, iklim bisnis peternakan di Jawa Timur memang lebih sehat daripada di barat. Potensinya pun terbilang cukup besar karena akses ke wilayah Indonesia Timur yang lebih mudah. Beberapa pemain lokal yang ditemui ’PI’ juga mengisyaratkan optimismenya terhadap prospek industri pakan. Darwan Kiswandi, misalnya, memandang industri pakan merupakan industri yang bisa dikatakan kalis dari kerugian.  “Kalau bukan karena salah urus, bisnis pakan ternak merupakan lini industri perunggasan yang tak kenal rugi,” ujar Darwan. Betapa tidak, pada saat harga bahan baku pakan atau dolar naik, harga pakan bisa dengan cepat menyesuaikan. Sebaliknya, saat harga bahan baku turun, tidak serta merta harga pakan diturunkan. Nanti kalau sudah ada peternak yang memprotes, baru pabrik pakan memberikan subsidi alias potongan harga.

 

     Secara sederhana Darwan memberikan ilustrasi betapa kebalnya industri pakan dari kerugian. Ketika krisis ekonomi menghantam negeri ini tahun 1997 yang lalu, industri pakan justru banyak menyewa kandang untuk budidaya. Artinya feedmill berusaha untuk tetap produksi supaya tidak mem-PHK pegawainya. el/bm

 

Sumber : poultryindonesia.com

Sumber: DISNAK JATIM