Sementara itu, General Manager PT Anzindo Gratia International, Harri mengungkapkan, gerakan penyelamatan sapi betina ini merupakan wujud tanggungjawab sosial yang diembannya. "Kami telah membeli sapi betina produktif sebagai tanggung jawab sosial. Nanti sapi itu akan kita titipkan ke petani, setelah beranak anaknya itu dibagi hasil dengan petani," kata Harri. Tujuannya yakni agar impor daging sapi tidak mengganggu peternak lokal. Menurutnya, selama ini peternak lokal banyak mengeluh lantaran daging impor sangat mengganggu harga daging lokal. "Kami mencoba program roadshownya Pak Dirjen. Ternyata mereka mengharapkan agar kami membantu mereka untuk memasarkan dan membantu lapangan kerja. Prinsipnya menciptakan lapangan kerja," jelasnya.

Sebelumnya, sosialisasi ini sudah dilakukan para importir sapi yang turut  mendampingi Direktur Jenderal peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Prabowo Respatiyo. Mereka menggalang sosialisasi kepada para peternak lokal agar tidak lagi memotong sapi khususnya sapi betina produktif.  Para importir juga mengupayakan pembangunan Rumah pemotongan Hewan yang integral dan memenuhi standar internasional agar kualitas daging sapi lokal tidak kalah dengan daging impor.
(ade)

Sumber  :  okezone.com