Namun dengan bertambahnya peternak dengan sistem pemeliharaan intensif, maka berkembang pula tehnologi yang diterapkan para peternak sehingga tidak hanya tergantung dari kondisi alam tetapi juga memanfaatkan bahan yang ada disekitarnya.

Dengan sedikit kreativitas, hasil samping pertanian dan perkebunan bisa jadi pakan ternak yang berkualitas dan menyehatkan.  Pemanfaatan kulit kopi, kulit kacang hijau, kulit ketela, jerami kedelai bahkan jerami padi sudah mulai dilakukan oleh peternak domba intensif.  Salah satunya adalah Sumarjan, warga Desa/Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri ini melakukan pengolahan hasil samping pertanian dan perkebunan tersebut menjadi pakan alternatif.   Dengan melihat banyak petani kopi yang membuang kulitnya, pedagang kecambah yang membuang kulitnya, dan petani jagung yang membuang tongkol jagung di sekitar rumahnya, akhirnya ide untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut dilakukannya. Dengan hanya melakukan fermentasi bahan tersebut, dinilainya lebih efektif dari pada mencarikan rumput untuk ternaknya yang mencapai puluhan ekor.

Hal yang sama juga dilakukan Pagiono. Warga Desa Wungurejo, Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang tersebut memanfaatkan jerami padi dan jerami kangkung sebagai pengganti serat kasar rumput-rumputan. Sementara untuk menambah kualitas pakannya, Pagiono memanfaatkan dedak dan ampas tahu sebagai bahan pakan sumber protein dan vitamin. Saat ditemui di rumahnya hari minggu (9/9) kemarin, dijelaskan bahwa mencarikan rumput untuk 115 ekor domba sangat kesulitan sehingga mencoba untuk memberikan jerami padi yang difermentasi sebagai penggantinya.Dan untuk meningkatkan bobot badan domba jantannya, Pagiono menambahkan ampas tahu yang didapat dari pabrik tahu disekitarnya. Menjelang hari Idul Adha tahun ini, pagiono telah menyiapkan 30 sampai 40 ekor domba jantan untuk dijual. (dw)