INTEGRASI TANAMAN PALAWIJA DENGAN...

INTEGRASI TANAMAN PALAWIJA DENGAN TERNAK KAMBING

Kamis, 15 Agustus 2013 | 09:04 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 7342 kali
Integrasi Palawija Kambing

Integrasi tanaman – ternak telak dilakukan masyarakat untuk meningkatkan keuntungan berusaha di bidang pertanian. Sampai saat ini, integrasi yang banyak diusahakan adalah antara ternak sapi dengan tanaman padi dan ternak sapi dengan kelapa sawit. Hal ini dikarenakan jerami padi dan hasil samping kelapa sawit adalah salah satu sumber pakan ruminansia yang tersedia melimpah. Jerami padi merupakan limbah pertanian tanaman pangan sebagian besar penduduk Indonesia.
Produksi jerami padi dapat mencapai 12-15 ton/hektar tiap panen tergantung lokasi dan varietasnya. Jerami ini bisa digunakan untuk pakan kasar 2-3 ekor sapi dewasa sepanjang tahun.

Memasuki pertengahan musim kemarau ini, maka banyak petani yang menanam palawija. Hal ini dikarenakan jumlah air irigasi dan air hujan sudah sangat berkurang apabila ditanami padi. Salah satu tanaman palawija yang banyak ditanam petani adalah kedelai. Apakah tanaman ini juga dapat diintegrasikan dengan peternakan.?

Pada bulan Juli lalu, Pusat Teknologi Produksi Pertanian (PTPP) dan BPPT Engineering (BE) BPPT menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Ternak Kambing di Kabupaten Ponorogo. Pelatihan diikuti oleh 50 orang peserta yang merupakan perwakilan kelompok peternak kambing di Kabupaten Ponorogo. Menurut Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB), Listyani, pengembangan usaha peternakan khususnya ternak kambing ini di didukung oleh ketersediaan pakan ternak yang berasal dari limbah pertanian terutama dengan memanfaatkan jerami kedelai. “Sistem ini menciptakan simbiosis mutualisme yaitu pemanfaatan jerami kedelai sebagai pakan ternak dan pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk tanaman,” lanjutnya.

Koordinator kegiatan, Prof. Herdis, mengungkapkan bahwa saat ini pengembangan ternak kambing terkendala oleh 2 masalah yaitu masalah reproduksi dan pakan ternak. Di bidang pakan, peternak menghadapi kendala ketersediaan pakan ternak yang murah namun tetap berkualitas. Jika ingin sukses beternak, biaya operasional pakan harus serendah mungkin. Namun pakan harus bermutu terbaik agar ternak juga sehat.

Pakan ternak memegang peranan yang sangat penting dalam usaha peternakan dan merupakan bagian terbesar dari total biaya produksi. Pakan ternak harus terjaga kualitas dan kuantitas  agar proses perkembangan, produksi dihasilkan menjadi baik . Kandungan nutrisi bahan pakan jerami kedelai adalah protein 11,96 % dengan kecernaan (TDN) 42,74 %. Angka tersebut dapat semakin meningkat apabila peternak memberikan perlakuan sebelum bahan pakan diberikan pada ternak yaitu melalui proses fermentasi.

Fermentasi pakan oleh mikroba di dalam rumen cukup lama. Dengan fermentasi pakan sebelum dicerna maka makanan lebih cepat dicerna. Karena proses pencernaan lebih cepat, hal ini mengakibatkan nafsu makan menjadi naik. Jadi, integrasi antara tanaman kedelai dengan ternak kambing layak untuk dilakukan.  (dw).

Sumber: DISNAK JATIM