INSEMINASI BUATAN PADA UNGGAS, SANGAT...

INSEMINASI BUATAN PADA UNGGAS, SANGAT MUNGKIN DILAKUKAN

Kamis, 3 April 2014 | 09:09 WIB Penulis : Web Admin Dibaca : 7630 kali
ib unggas

Kebutuhan akan ternak akan semakin meningkat sebagai konsekuensi pertambahan jumlah penduduk serta meningkatnya pendidikan dan pendapatan masyarakat. Saat ini permintaan daging unggas untuk dikonsumsi masyarakat adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan daging dari ternak lainnya. Bahkan konsumsi daging ayam ras dan ayam buras jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daging dari produksi ternak besar seperti sapi dan kerbau.

Kebutuhan ternak unggas semakin meningkat dan menjadi favorit dalam pemenuhan protein hewani dikarenakan harganya yang lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lainnya. Melihat potensi pasar tersebut, saat ini telah banyak perusahaan dan peternakan besar yang menekuni dan selalu melakukan inovasi dan pengembangan teknologi dalam bidang unggas. Bahkan Inseminasi Buatan (IB) yang selama ini dilakukan pada ternak besar sudah mulai dilakukan di ternak unggas dalam pembibitan ayam ras pedaging, ayam ras petelur dan bahkan ayam buras.

Apa keuntungan sistem perkawinan IB pada unggas ?
Beberapa keuntungan menggunakan sistem IB pada unggas antara lain : meningkatkan kemampuan unggas betina dalam menghasilkan telur tetas; dikarenakan ternak yang dikawinkan adalah hasil seleksi, maka produksi telur yang diharapkan meningkat; pengadaan telur tetas dan anakan dapat dikontrol jumlah dan waktunya; meningkatkan kempuan genetik pejantan dan induk dalam menghasilkan keturunan.

Baik perkawinan alami maupun IB pada unggas melibatkan organ reproduksi jantan dan organ reproduksi betina. Organ utama reproduksi betina yaitu ovarium dan oviduk, sedangkan organ reproduksi jantan adalah testis dengan epididimis, duktus deferens dan alat kopulatoris. Beberapa organ tersebut penting diperhatikan karena setelah terjadi perkawinan (IB), spermatozoa akan mencapai infundibulum dan akan menembus membran vitelina ovum untuk bertemu sel benih betina sehingga terbentuk calon embrio.

Sebelum proses IB, terlebih dahulu dilakukan penampungan semen pejantan. Penampungan semen pada unggas dilakukan dengan cara pengurutan atau massage bagian punggung pejantan. Petugas yang menampung semen meletakkan telapak tangan kiri pada otot ekor mendorong bulu ekor keatas untuk menyingkap kloaka. Ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri diletakkan pada kedua sisi kloaka sedangkan telapak tangan kanan digunakan untuk merangsang dengan memijat ujung caudal pejantan tepat dibawah tulang pubis. Pemijatan dilakukan secara kontinyu sampai pejantan memberikan respon dengan mengeluarkan papillae dari kloaka. Sewaktu papillae tersembur keluar, ibu jari dan telunjuk tangan kiri memerah semen sampai reflek ejakulatoris menghilang. Semen ditampung dengan tabung penampung menggunakan tangan kanan.

Pelaksanaan IB dianjurkan pada sore hari dengan asumsi semua unggas telah bertelur saat itu. Kegiatan inseminasi pada saluran reproduksi unggas betina dilakukan beberapa tahap. Pegang erat bagian bawah paha dengan tangan satu dan kuakkan saluran telur unggas betina dengan tangan yang atunya oleh orang pertama. Caranya tekan abdomen (perut) dengan jari dan telapak tangan, sedangkan ibu jari menekan diatas kloaka. Saluran telur terletak di sisi kiri kloaka, sedangkan pintu pada sisi kanan kloaka adalah mulut saluran pencernaan. Setelah saluran telur terlihat, masukkan semen yang akan diinseminasikan dengan menggunakan spuit tuberculum sekitar 3 cm ke dalam saluran. Setelah semen dimasukkan, longgarkan tekanan abdominal guna mencegah pengeluaran semen dari saluran telur.

Mudah dan tidak memerlukan peralatan khusus bukan ?
Jadi Anda bisa mencoba sendiri di rumah.

*) Donny Wahyu Indriatmoko, SPt
Pengawas Bibit Ternak Ahli
Dinas Peternakan provinsi Jawa Timur


Sumber: Diolah dari Berbagai Sumber